A woman could done many things through her actions, her strong mindset, and her compassion.
Selama ini perempuan selalu
identik dengan sisi emosionalnya. Perempuan lebih ekspresif, lebih banyak
bercerita, terlihat jauh lebih banyak tersenyum, tertawa atau menangis dibanding
laki-laki. Memang benar, secara biologis seperti itu. As you know that we have different hormones!
Besar sebagai anak sulung
perempuan, membuatku punya banyak mimpi. Orang tuaku memberi banyak akses
melihat dunia melalui buku dan TV. Punya banyak cita-cita? Jelas. Tidak
masalah, keren juga ya masih kecil punya banyak keinginan.
Tapi, beranjak remaja semua mulai
berbeda. Masa di mana perempuan dan laki-laki menjadi orang yang baru, tidak
lagi terlihat seperti anak kecil yang sama. Pertama kali punya jerawat di
wajah, menstruasi, mood naik turun. Ribet! Standar kecantikan pun mulai
berdatangan. Merawat diri lalu ingin diakui cantik oleh laki-laki. Padahal,
lebih dari itu, when you look good, you
feel good. That’s for ourself.
Beranjak dewasa, perempuan sering mendengar
larangan untuk sekolah tinggi, mengejar cita-cita, mengejar apapun yang
diinginkannya karena ujungnya akan di rumah saja. Tidak usah berusaha menjadi
hebat, nanti tidak ada laki-laki yang mau mendekat. Well, tbh I was insecure about it, hahaha.
Lucky me I had the privilege. Aku punya banyak contoh perempuan
kuat dan keren. Punya keluarga yang mendukung kesetaraan. Punya teman-teman
perempuan yang berjuang untuk hidupnya. Punya teman-teman laki-laki yang sering
mendengarkan dan membantu melatih berpikir logis. Punya banyak sekali
kesempatan bekerja sama, berbagi tugas dan peran, tanpa rasa harus menilai
apakah perempuan lebih baik dari laki-laki atau sebaliknya.
Aku pernah menulis 3 tahun yang
lalu. “Apa jadinya dunia jika hanya ada perempuan? Apa jadinya jika hanya ada
laki-laki? Perempuan dengan segala dramanya, laki-laki dengan segala egonya.”
Sedikit tambahan, perempuan dengan segala emosinya, laki-laki dengan segala
logikanya.
Iya, berbeda. Tidak sama, tapi
bisa setara.
Aku menemukan bahwa meskipun lebih
emosional, perempuan juga bisa berlatih berpikir logis. Berlatih mengendalikan
emosinya dengan baik. Siapa bilang mudah? Sulit tapi mungkin dilakukan. Perempuan
bisa melangkah jauh dan melakukan banyak hal. Uniknya, perempuan punya kasih sayang
yang bisa merangkul dan menggerakkan orang-orang di sekitarnya.
Yes, women! You could think, use your smart brain, and give more to
this world with all your pure heart. Let’s say goodbye to the stereotypes.
Goodbye patriarchy, goodbye toxic masculinity.
We might be a princess, we might be a queen. We might be a warrior, we might be a hero for ourself.
I’m proud to be a woman. And you should be proud too!
p.s. if you a man, let’s be proud of women around you